JakOnline – Belakangan ini, Persija Jakarta mulai ngangkat artis-artis ibu kota ke dalam konten akun YouTube klub lewat #Kopdar. Sebut saja ada Ardhito Pramono, Dewi Rezer, sampai yang terbaru ada Gading Marten, sudah nangkring di laman YouTube klub.
Isi obrolan secara garis besar membahas sisi lain kehidupan artis-artis itu. Sebuah langkah brilian yang harus diapresiasi karena Persija semakin memperlihatkan inklusivitasnya terhadap lapisan lain di luar suporter. Artinya, Persija sudah mulai aware kalau ada lingkaran lain di luar suporter kebanyakan, yang bisa digali.
Meski demikian, yang namanya inovasi tentu ada saja yang tidak setuju. Meski tidak terlalu jadi isu besar, masih ada beberapa komentar yang mempertanyakan tujuan dari konten tersebut. “Mengapa mengangkat konten tentang orang-orang yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan Persija?” katanya.
Jawabannya persis seperti kalimat terakhir di paragraf pertama. Persija semakin memperlihatkan diri bahwa tim ini bisa mewakili berbagai lapisan warga Jakarta. Bukannya beberapa tahun lalu sempat digaungkan Jakarta Harus Lebih Persija? Justru ini dia langkah nyata dan konkret untuk membuat tagline tersebut tak hanya sekadar tagline.
Sangat naif jika ada masih ada yang bilang para artis ibu kota ini menumpang ketenaran dari Persija. Wtf! Tanpa perlu tampil di #Kopdar, mereka sudah lebih dahulu terkenal, bahkan dengan spektrum yang lebih luas sebagai selebrita. Mereka sudah terkenal, lo aja yang mungkin gak kenal.
Apa yang diperlihatkan manajemen Persija sebagai klub sejauh ini sudah cukup menggembirakan. Bahasa sederhananya, konten Persija jadi lebih keren dan variatif untuk dinikmati. Tidak harus melulu soal latihan, pemain baru, pertandingan dan semua perkara teknis tim, tetapi juga ada sisi lain yang juga bisa digali dari tim kesayangan kita semua ini.
#Kopdar hanya salah satu langkah untuk membuat Persija semakin dikenal warga Jakarta. Siapa tahu ke depannya, ada gebrakan-gebrakan lain yang dibuat manajemen untuk semakin membuat tim ini lebih diterima oleh masyarakat kota. jakonline