Persija Artikel

Andritany, Maman, dan Riko Dalam Sebuah Catatan

JakOnline – Liga 1 memasuki tahun kelima sejak dimulai pada 2017. Musim 2020 tidak masuk hitungan karena situasi pandemi yang tidak terkendali. Selama lima gelaran, Persija selalu finish 10 besar klasemen akhir. Rinciannya, peringkat keempat (2017), juara (2018), peringkat ke-10 (2019), dan urutan kedelapan di musim lalu. Sebuah pencapaian yang tidak begitu buruk sebenarnya karena memang perjalanan tidak selalu mulus dan bisa membahagiakan harapan semua orang.

Sejak 2017, Persija masih mantap dengan sang kiper utama yang juga merupakan seorang putra daerah, Andritany Ardhiyasa. Ia selalu mejadi pilihan utama dari semua pelatih yang silih berganti menukangi tim.
Mengutip data statistik dari Lapangbola, Andritany tampil 25 kali pada tahun 2017. Jumlah penampilannya meningkat atu pertandingan di musim 2018. Pada musim 2019, ia kembali mencatatkan 25 penampilan dan mengoleksi 28 pertandingan pada tahun 2021.
Bisa dibilang, Andritany merupakan kiper terlama yang menjadi pilihan untuk sebuah tim selama gelaran Liga 1. Namun di lain sisi, musim ini Persija memiliki tiga kiper pelapis yang secara usia terbilang cukup muda dan potensial.

Menurut data dari situs resmi klub, Persija punya Cahya Supriadi (19 tahun), Adre Arido Giovani (18 tahun), dan Rizky Sudirman (20 tahun). Tiga pemain muda ini memang masih sulit menembus skuad utama jika Andri masih konsisten, setidaknya untuk beberapa tahun ke depan.
Posisi kiper bukanlah posisi yang bisa dicoba-coba, karena tidak serta merta pelatih mau menggunakan kuota pergantian pemain dalam sebuah pertandingan hanya untuk mengganti kiper. Sebuah pengecualian bisa dilakukan jika terjadi insiden atau kiper tersebut terkena kartu merah.

Meski demikian, bukan berarti kemampuan Cahya, Adre, dan Rizky tidak bagus. Mereka sama-sama pernah menjadi pilihan timnas di kelas usia mereka. Sekarang tinggal saatnya mereka terus menempa kemampuannya hingga waktu yang tepat tampil dan bersiap menggeser kiper utama yang sekaligus kini menjabat kapten tim.

Maju sedikit ke depan, ada Maman Abdurahman. Pemain senior yang datang ke Persija dengan usia yang sudah tidak lagi muda. Bisa dikatakan, pada 2015 Maman menjadi perekrutan yang biasa saja atau bahkan mungkin diproyeksikan hanya menjadi pelapis. Namun, siapa sangka akhirnya Maman selalu menjadi pilihan pelatih sejak era Stefano “Teco” Cugurra hingga Thomas Doll?


Maman tampil 27 kali di musim 2018, tepatnya saat Persija juara. Pada musim 2021, dirinya tampil dalam 30 pertandingan. Sebuah catatan menarik untuk pemain yang kini sudah berusia 40 tahun. Kini Maman masih bergelut dengan cideranya. Sebenarnya ini momentum tepat bagi Ryuji Utomo untuk unjuk gigi. Namun, yang bersangkutan tampaknya belum bisa meyakinkan pelatih untuk memilihnya menjadi starter.

Nama terakhir yang menarik sejak Persija berkiprah di era Liga 1 adalah Riko Simanjuntak. Si Kancil, julukan pemain ini, menjadi pilihan dan selalu menjadi turbo tim sejak era Teco. Mulai dari Manuel Banuelos, kemudian Tavarez, Ivan Kolev, Alessio Angelo, Sudirman, hingga kini Thomas Doll, ia selalu menjadi pilihan utama tim. Meskipun belakangan porsinya sedikit berkurang. Riko tidak lagi terlalu dipaksakan terus berlari dan menjadi sudut mula serangan Persija seperti pelatih-pelatih sebelumnya. Riko kini memang belum menemukan tandem terbaiknya untuk diumpan seperti Simic dalam kurun waktu 2018 hingga 2021. Tapi, Riko memerankan peran yang cukup penting pula sebagai lecutan pendobrak di era Doll.

Jadi, sejak Liga 1 bergulir 2017, ketiga pemain di atas masih menjadi pemain dengan paling banyak bermain dan menjadi pilihan pelatih setiap eranya. Alessio di 2021 memang gagal total, tapi dirinya menjadi pelatih yang membuat transisi pemain muda bermunculan. Tinggal kini bagaimana para pemain muda yang ada bisa terus berkembang. Terutama di tangan pelatih yang portofolionya termasuk istimewa untuk ukuran liga domestik kita. Selain itu, diharapkan mereka juga bisa menimba ilmu dari senior-senior yang berpengalaman dan masih berseragam Persija. (PSA/JO)

(Pct: Aislh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X