Persija Artikel

Hari Itu Akhirnya Tiba Juga

JakOnline – Ismed Sofyan, melalui Instagram pribadinya telah mengumumkan dirinya tidak menjadi bagian dari perjalanan Persija Jakarta musim ini. Hal tersebut berlaku sejak 11 Agustus 2022 dan baru diungkapkannya pada Selasa (13/9) malam.

Perjalanan lebih dari dua dekade pun harus berakhir di sini. Terlalu banyak hal indah untuk dituangkan di sini jika bercerita tentang seorang sosok Ismed dalam perjalanannya bersama Persija.

Bergabung pada 2002, perlahan tapi pasti dirinya menjelma menjadi lambang loyalitas seorang pemain terhadap sebuah klub. Jika berbicara pemain yang bertahan lama di satu klub, Ismed adalah sosoknya.

Ismed bisa bertahan lama di Persija jelas bukan karena tidak ada klub peminat. Ia bukan Jamie Carragher yang sepanjang karier membela Liverpool karena memang tidak pernah laku di pasaran.

Di saat badai eksodus pemain yang sempat mendera tim ibu kota di masa lalu, tidak ada satu pun klub yang berhasil membujuknya berbalik arah meninggalkan Jakarta. Bahkan di momen terakhir dirinya hampir menandatangani kontrak dengan salah satu tim papan atas saat itu Ismed mengurungkan niatnya dan memilih tetap bertahan.

Ismed juga sosok pemimpin yang disegani baik di dalam dan luar lapangan, oleh kawan maupun lawan. Untuk pertandingan tandang, Ismed menjadi penjaga bagi rekan setim sekaligus para juniornya agar tetap kuat mental menghadapi tekanan teknis dan nonteknis dari kubu tuan rumah.

“The Jak, 21 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi saya selalu berada bersama kalian,” kata Ismed melalui caption di akun Instagram-nya. “Suka duka tim ini sudah kita lewati bersama. Tetaplah seperti ini terhadap klub bola yang kalian cintai.”

Tak cukup kuat hatinya berpaling dari suporter yang selalu mendukungnya. Ismed bertahan dan terus melanjutkan perjalanan kariernya bersama Persija. Hingga tibalah masanya ia merasakan gelar juara liga bersama tim yang dicintainya.

Momen perpisahan ini hanya memang tinggal menunggu waktu. Namun, sepertinya kita yang belum siap menerima kabar ini. Mimpi buruk di 2013 benar-benar akan menjadi kenyataan yakni melihat Ismed berseragam tim selain Persija.

“Tetapi insyaAllah saya tetap akan gantung sepatu sebagai pemain bola, tapi tidak di Persija.”

Rencana jangka panjang tim
Hal lain yang bisa dilihat dari tidak diperpanjangnya kontrak Ismed adalah tentang rencana jangka panjang tim. Belum pernah ada, sejak Ismed Sofyan memasuki usia senja kariernya sebagai pesepak bola senior, manajemen tim melakukan keputusan berani dengan tidak memasukkannya ke dalam rencana tim.

Tahun ini, usia Ismed sudah menginjak 41, bukan usia ideal lagi untuk seorang pemain. Kemampuan dan fisik jelas sudah menurun kalau mau membandingkan dengan masa ketika Ismed rajin-rajinnya mencetak gol lewat tendangan bebas. Terlepas dari memang masih ada tenaga dan kemampuan yang belum hilang sepenuhnya.

Namun, manajemen klub tidak ingin berjudi dengan hal tersebut. Ini saatnya move on dan fokus kepada bakat-bakat baru untuk masa depan. Secara skema, Doll memang tidak terlalu sering memainkan formasi empat pemain bertahan. Namun, secara peran, posisi Ismed sekarang sudah menjadi milik nama-nama muda seperti Frenky Missa atau bahkan beberapa kali Alfriyanto Nico.

Pertunjukan harus tetap berjalan
Dengan atau tanpa Ismed di dalam tim, Persija harus tetap berproses sebagai sebuah tim besar. Justru inilah momentum untuk fokus mencari bakat-bakat baru sebagai penopang tim di masa depan.

Ismed sendiri mengakui, kehidupan harus tetap berjalan sebagaimana mestinya. Hanya saja, memang butuh waktu untuk memproses kejutan ini semua. Terutama bagi para pendukung yang belum sepenuhnya siap melihat Ismed berseragam tim lain.

Namun, kini bola ada di Persija. Jika memang tidak ingin memperpanjang kontrak Ismed, setidaknya berpisahlah dengan baik-baik. Sebuah pertandingan testimonial rasanya tidak berlebihan dilakukan untuk seorang pemain yang sudah dua dekade bersama tim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X