JakOnline – Persija Jakarta bersiap menghadapi pertandingan paling penting dalam semusim dalam kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Tim ibu kota akan kedatangan Persib Bandung yang akan bertamu ke Stadion Patriot, Sabtu (2/9) sore. Kemenangan menjadi syarat mutlak bagi Persija jika ingin menghabiskan akhir pekan yang tenang.
Bagaimana tidak, sudah empat pertandingan Persija tidak merasakan yang namanya kemenangan. Sebuah modal yang kurang ideal jelang pertandingan penuh gengsi menghadapi Persib, meski dari kubu lawan, situasi tidak jauh berbeda.
Kedua tim hanya terpaut satu angka di klasemen dengan Persija menempati peringkat lebih rendah yakni 12, dibandingkan sang lawan. Meski demikian, yang sudah-sudah biasanya statistik hanya menjadi pemanis. Jika sudah bertemu di atas lapangan, yang membedakan kedua tim adalah mental. Tinggal siapa yang lebih berani berkuasa di atas lapanganlah yang mampu memenangi pertandingan.
Hal tersebutlah yang juga disampaikan oleh Thomas Doll selaku pelatih tim. Baginya, para pemain sudah melakukan persiapan maksimal dan ia berharap Persija dapat memberikan hasil positif bagi publik Jakarta.
“Kami sudah mempelajari apa yang harus diperbaiki dari pertandingan sebelumnya,” kata Doll dalam konferensi pers sebelum laga. “Kami memiliki minggu yang padat dengan latihan intens. Mulai dari fisik dan taktikal. Semua pemain sudah tahu apa yang harus dilakukan melawan Persib Bandung.
“Ini adalah pertandingan terakbar di Indonesia. Kami perlu memulai sesuatu yang baru sejak tidak menang di empat pertandingan. Semoga para pemain bisa melakukan tugasnya dengan dukungan penuh suporter.”
Dari sisi pemain, Syahrian Abimanyu juga mengaku siap untuk mempersembahkan kemenangan di pertandingan penuh gengsi tersebut. Abi, sapaan akrabnya, memahami besarnya tekanan dalam pertandingan ini. Baginya, yang terpenting adalah untuk tetap menjaga fokus ke pertandingan.
“Para pemain sudah siap menghadapi pertandingan,” ucap pemain yang akrab disapa Abi tersebut. “Kami akan menampilkan permainan terbaik demi meraih tiga angka di kandang. Bagi saya, tekanan itu sudah biasa dalam sepakbola.
“Tentunya, para pemain memiliki caranya masing-masing dalam meredam rasa gugup. Kalau saya pribadi, bisa mendengarkan musik dan yang terpenting meminta restu dari orang tua.”