Pertandingan persahabatan menjamu Ratchaburi FC kemarin (25/6), menjadi persiapan terakhir Persija dalam mengarungi kompetisi Liga 1 2023-2024 yang akan dimulai 2 juli mendatang. Tak banyak suporter yang memadati Stadion malam itu. Menurut rilis panpel, hanya 14.387 penonton yang hadir. Angka yang terbilang sedikit untuk ukuran Persija menggelar pertandingan kandang di akhir pekan.
Sebelum hari H pertandingan banyak keluh kesah di media sosial perihal kenaikan tiket. Banyak tersiar kabar tentang naiknya harga sewa stadion dan naiknya biaya keamanan. Namun hingga kini, Persija belum memberi pernyataan resmi terkait hal tersebut kepada media.
Malam itu Persija berhasil mengalahkan tamunya dengan skor tipis 1-0 melalui gol Riko Simanjuntak. Namun yang membekas dalam ingatan dari pertandingan semalam tentu bukan perihal skor, melainkan pertandingan yang digelar lebih dari 3 jam.
Laga baru berjalan sekitar 15 menit lampu stadion padam. Menurut rilis dari instagram resmi Dispora Bekasi, penyebab matinya lampu stadion adalah turunnya aliran listrik. Kedua tim terpaksa menunggu 70 menit lebih hingga kembali digelarnya laga. Bahkan laga dilanjutkan dengan penerangan tidak sesuai standar atau dengan kata lain cukup seadanya.
Minggu malam kemarin menjadi malam yang panjang bagi Jakmania yang hadir, mereka harus meninggalkan stadion lebih dari jam 11 malam. Bayangkan saja bagi mereka yang menuju stadion menggunakan moda transportasi umum semacam KRL.
Dalam sesi preskon, pihak Persija telah menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut kepada semua pihak perihal kejadian tersebut. Tentunya hal seperti ini cukup merugikan Persija jika terjadi saat gelaran liga 1. Kejadian seperti ini sudah seharusnya menjadi perhatian khusus untuk seluruh pihak baik dari panitia penyelenggara maupun pengurus dari Stadion Patriot agar tidak lagi terulang.